BSIP Gelar Pelatihan Penguatan dan Peningkatan Kapasitas SDM
Bogor – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menyelenggarakan pelatihan penguatan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada 9—11 November 2022 di kawasan Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Pelatihan dengan tema ‘Membangun SDM BSIP Handal dan Tangguh Menyongsong Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern’ bertujuan mempersiapkan SDM dalam melaksanakan koordinasi, perumusan, penerapan, pemeliharaan, dan harmonisasi standar instrumen pertanian.
“Sebagai lembaga baru, langkah awal yang kita tempuh adalah melakukan transformasi human capital agar mampu memberikan dukungan dalam hal perumusan dan penerapan standar pertanian,” kata Plt. Kepala Badan Prof. Dr. Fadjry Djufry saat pembukaan pelatihan di Hotel Bogor Icon, Rabu (9/11/2022).
Untuk menguatkan pemahaman mengenai standar pertanian, BSIP menghadirkan narasumber dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Badan Standardisasi Nasional (BSN). Plt. Sekretaris Utama BSN Donny Purnomo J.E., ST mengungkapkan pentingnya standar pertanian dan SDM untuk meningkatkan standar mutu pertanian Indonesia.
“Standar pertanian elemennya banyak, mulai dari produk segar, alsintan, sistem manajemen keamanan pangan, SDM. Untuk dapat menciptakan produk pertanian berdaya saing global, dibutuhkan regulasi yang baik, sertifikasi, pengujian, dan inspeksinya harus lebih baik, dan itu membutuhkan SDM kompeten untuk menjalankannya,” ucapnya.
Adapun pelatihan diikuti oleh 300 peserta yang terdiri atas jabatan analis kebijakan, analis pemanfaatan iptek, analis prasarana dan sarana pertanian, analis standardisasi, medik veteriner, pengawas alsintan, pengawas benih tanaman, pengawas bibit ternak, pengawas mutu hasil pertanian, pengawas mutu pakan, pengendali organisme pengganggu tumbuhan, penyuluh pertanian, dan perencana.
Materi yang didalami antara lain pedoman pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI), pedoman kaji ulang SNI, pedoman tata cara penomoran SNI, pedoman adopsi standardisasi dan publikasi internasional menjadi SNI, pedoman pengelolaan komite teknis perumusan SNI, penanganan MC CODEX, tata cara pemberlakukan SNI wajib, tata cara penggunaan tanda SNI, dan standar teknis perdagangan.
Menteri Pertanian Republik Indonesia Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo mendorong peran BSIP untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian.
“Sesuai dengan mandat Perpres Nomor 117 Tahun 2022, penciptaan dan pengembangan standar instrumen pertanian didorong untuk meningkatkan standar mutu proses dan produk pertanian menuju pertanian modern berkelanjutan,” kata Syahrul saat mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan secara virtual, Kamis (10/11/2022).
Syahrul berharap peserta pelatihan dapat berinovasi ke depan dan mengemban tupoksi, peranan, dan tanggung jawab dalam standar instrumen pertanian.
“BSIP sudah mulai berproses untuk masuk pada nomenklatur baru. Saya menunggu gebrakan kalian. Dari pelatihan standardisasi ini, nantinya kita dapat melihat varietas unggul, penanganan lahan lebih baik sehingga pupuknya efektif, benih dan bibit yang lebih bagus dan terstandar,” tutupnya. (Hms/Nita)